Soal Info Berantai Penculikan Anak di Ponorogo, Polisi Pastikan Hoaks
Beredar info berantai soal penculikan anak di Desa Kupuk, Bungkal, Ponorogo. Penyebar informasi yang mengatasnamakan Pokdarkamtibmas Desa Kupuk menggunakan voice note dan disebar melalui aplikasi percakapan.
Voice note sepanjang 2 menit 54 detik itu berisi imbauan.
Assalamu’alaikum
Kepada saudara perangkat yang ada di grup. Juga saudara RT Desa Kupuk.
Ada informasi penting untuk disebarluaskan kepada masyarakatnya RT masing-masing yang mempunyai anak usia balita. Sekiranya sering bermain sendirian atau bermain bersama rekannya di jalan yang sepi tanpa pengawasan.
Akan terjadi serupa dengan penculikan atau penyekapan anak oleh seseorang yang membawa mobil. Tidak terjadi berkelanjutan. Tidak terjadi penculikan
Karena ada salah satu warga yang mengetahui mobil itu langsung balik kanan dikejar tidak diketahui.
Bapak RT sedesa Kupuk bantuan dan kerjasama. Memberi informasi yg mempunyai anak kecil usia balita untuk memperketat pengawasan. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat Kupuk. Supaya masyarakat Desa Kupuk ayem tentrem.
Mohon untuk sekuat warga masyarakat saat ini dan informasi ini. Diperketat anak masing-masing bermain di jalan terutama jalan yang sama. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mengenai anak akan diculik atau disekap mobil tidak diketahui identitas dan balik kanan. Tidak usah saya sebutkan. Mohon bantuan dan kerjasama. Informasi ini segera disampaikan.
Pembawa informasi pokdarkamtibmas Desa Kupuk
Polres Ponorogo menyelidiki beredarnya info berantai soal penculikan anak di Desa Kupuk, Bungkal, Ponorogo. Polisi memanggil tiga orang untuk dimintai keterangan terkait kabar penculikan anak tersebut.
“Ada 3 orang yang kami minta keterangan, yakni kades, kamituwo atau Kasun yang membuat statemen seperti itu dan salah satu orang yang mengunggah di medsos,” tutur Kanit Pidum Polres Ponorogo Ipda Guling Sunaka, Rabu (15/6/2022).
Hasil keterangan dari para saksi, lanjut Ipda Guling, ada seseorang yang menanyakan alamat kepada warga. Tidak hanya di satu titik, tapi di titik lain juga seseorang tersebut menanyakan alamat serupa.
“Faktanya dari keterangan saksi warga, orang itu hanya menanyakan alamat seseorang dan memang ada alamat tersebut,” paparnya.
Ipda Guling meminta keterangan dari orang yang menyebarkan informasi terkait penculikan anak. Namun dipastikan kabar tersebut tidak benar.
“Terkait (penculikan anak) tidak benar, orang yang membuat statemen itu ingin warga berhati-hati,” imbuhnya.