Sabtu, 7 Desember 2024

Ditreskrimsus Polda Jatim

Situs Resmi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur

Harga Stabil, Tim Satgas Pangan Jawa Timur Sidak Harga di Pasar Wonokromo Surabaya

Untuk mengetahui ketersediaan dan harga pangan sehari menjelang puasa Ramadhan 2021, Tim Satgas Pangan Jawa Timur seperti Dinas Industri dan perdagangan (Diperindag) Jawa Timur, Disreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman didampingi Kasubdit Indagsi AKBP Suryono, Senin (12/4/2021) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional Wonokromo Surabaya, Jawa Timur.

Sidak itu bertujuan memastikan tidak ada gejolak harga pangan jelang puasa Ramadhan tahun 2021. Dan stok komoditas pangan cukup tersedia sepanjang Ramadhan. Sidak ini juga dihadiri seperi Bolog Jatim, KPPU dan Perkebunan serta Pertanian.

Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Firman selaku Tim Satgas Polda Jatim diantaranya mengatakan, sidak di pasar tradisional Wonokromo hanya untuk melakukan pengecekan harga ada naikan atau tidak. Dan hasil pengecekan harga rata rata kebutuhan pokok sembako masih stabil diantaranya telur, ayam, daging dan cabe rawit.

“ Rencan ke depan menjalang lebaran kami akan turun ke lapangan untuk melakukan cek harga di Pasar Keputran,” tandas Kombes Farman .

Tim Satgas Pangan yang lain KPPU, Darudy Rahmad S antara lain menyampaikan, bahwa pasokan kebutuhan aman. Pedagang tidak ada kesulitan. Rata rata pasar tradisional Wonokromo tidak ada alternatif pasokan. Untuk itu, ke depan pedagang pasar tradisional bisa dijadikan referensi.

Sementara dalam sidak yang ditanyakan menyangkut diantaranya harga daging sapi, ayam dan kebutuhan pangan lainnya. Ketika di Pasar Wonokromo, mendapatkan harga daging sapi dan ayam masih cukup tinggi, yakni Rp 40.000.

“Sekilo daging sapi seharga Rp 110.000. Harganya masih sama dengan beberapa hari lalu dan kalau jelang lebaran biasa naik bisa mencapai 130.000,” kata pedagang daging di Pasar Wonokromo.

“Kalau ayam, harganya masih Rp 40.000, Pak. Seekor ini lebih dari satu kilo,” ujar pedagang ayam.

Pedagang itu mengaku enggan menaikkan harga lantaran khawatir dagangannya tidak laku. “Jadi, masih sama aja, Pak, harganya. Kami tidak mengambil untung banyak, takut enggak laku,”lanjut pedagang itu.

“Dari hasil kunjungan ini, kita masih menemukan komoditas pangan mengalami sedikit kenaikan harga, seperti daging sapi dan daging ayam, terutama di pasar tradisional, ” ujar Kadis Diperindag Jawa Timur Drajat Irawan.

Dia mengingatkan, kenaikan harga juga bisa diakibatkan distribusi. Dia pun mengimbau agar panjangnya rantai distribusi perlu diantisipasi pemerintah. “Jangan sampai kenaikan harga merugikan konsumen, tetapi tidak menambah keuntungan petani produsen,” ujarnya.

Kenaikan harga komoditas salah satunya dipengaruhi kelancaran distribusi dari agen/distributor ke pedagang. “Jika ketersediaan cukup, tapi harganya naik, bisa jadi masalah distribusinya tidak lancar,” lanjutnya.

Menangapi masalah kelancaran distribusi pangan menjelang Ramadhan, Satgas Pangan perlu melakukan pengawasan. Sebab, dari sidak yang dilakukan, ketersediaan pangan pokok dan strategis di wilayah Jawa Timur relatif aman dan mayoritas harga stabil.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *