Kamis, 8 Agustus 2024

Ditreskrimsus Polda Jatim

Situs Resmi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur

2 Hacker Buronan Pembobol Kartu Kredit WNA Akhirnya Ditangkap Subdit Siber

Buron komplotan hacker pembobol kartu kredit WNA ditangkap polisi. Dua tersangka ditangkap Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.

Wadir Reskrimsus AKBP Zulham Effendy mengatakan para tersangka ditangkap di tempat terpisah. Mereka ditangkap dari hasil pengembangan keempat hacker sebelumnya.

“Para tersangka ini yakni FSR diamankan di Bekasi. Dan AZ diamankan di Jakarta. Mereka diamankan dari hasil pengembangan tersangka HTS yang kami amankan sebelumnya,” terangnya, Senin (28/6/2021).

Menurut AKBP Zulham, selain telah mengamankan total enam tersangka, pihaknya juga masih memburu satu DPO lagi. Tersangka itu berinisial yakni PS yang berperan memfasilitasi jual beli data kartu kredit.

“FSR yang kami tangkap ini perannya sebagai penyedia layanan rekening. Dalam hal ini dia memfasilitasi HTS salah satu tersangka yang telah kami amankan sebelumnya,” tuturnya.

“Sedangkan yang memfasilitasi jual beli data kartu kredit saat ini statusnya DPO. Inisialnya yakni PS,” imbuhnya.

Wadirkrimsus juga menjelaskan, sama seperti empat tersangka sebelumnya. Kedua hacker ini juga memakai hasil pembobolan kartu kredit untuk membeli bitcoin.

“Hasil dari kejahatan mereka mencapai ratusan juta. Sama, dibelikan bitcoin. Dan sebagian dibelikan barang pribadi untuk pasangan mereka,” katanya.

Sebelumnya, empat hacker pembobol kartu kredit milik warga negara asing (WNA) diamankan. Komplotan itu telah beraksi sejak setahun terakhir dan telah membobol ratusan juta.

Keempat tersangka itu adalah HTS warga Bekasi, AD warga Cilacap, RH warga Pasuruan dan RS warga Solo. Keempat tersangka ditangkap di daerahnya masing-masing.

AKBP Zulham Effendy mengatakan dalam aksinya, keempat tersangka mempunyai peran berbeda-beda. Peran itu meliputi koordinator hingga eksekutor.

“HTS ini berperan sebagai koordinator dan penampung data. Sedangkan AD sebagai pengelola data dan eksekutor. Kemudian RH mencari data kartu kredit milik orang lain. RS yang sebagai penyedia Akun Paxful atau data milik orang lain,” ujarnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *