Sabtu, 7 Desember 2024

Ditreskrimsus Polda Jatim

Situs Resmi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur

Pelaku Teror 10 Tahun pada Gadis di Surabaya Ditangkap Ditreskrimsus Polda Jatim

N dimintai keterangan wartawan saat melapor ke Polrestabes Surabaya

Ditreskrimsus Polda Jatim melalui Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur telah menangkap AP, pria asal Surabaya, yang diduga meneror dan melecehkan teman SMP-nya, N (27), selama 10 tahun.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles Tampubolon mengatakan penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari korban.

“Setelah menerima laporan kami mengambil keterangan klarifikasi dari korban. Dan kami profiling terduga dan kami melakukan penjemputan,” kata Charles, Sabtu (18/5/2024).

AP ditangkap di rumahnya kawasan Kebraon, Surabaya pada Jumat (17/5/2024) malam usai laporan pada dirinya dilayangkan N. Tak ada perlawanan dari AP saat ditangkap.

Namun hingga kini, polisi belum menjelaskan status hukum AP dalam perkara ini. Saat ini, terlapor masih diperiksa secara intensif oleh penyidik.

“Sementara kami masih melakukan pemeriksaan,” katanya.

Sebelumnya, N melaporkan sendiri, aksi teror yang dilakukan AP selama 10 tahun itu ke Dirreskrimsus Polda Jatim. Diketahui, AP merupakan teman sekolahnya saat masih sama-sama duduk di bangku SMP.

“Pelaku ini adalah teman sekolah saya waktu masih SMP. Dia terobsesi kepada saya sejak masih sekolah,” kata pelapor, di Mapolda Jatim.

N menceritakan awal mula, AP terobsesi kepadanya. Saat itu, ia sempat mengajak AP untuk ke kantin saat jam istirahat sekolah. Namun, AP menolak karena dia tak membawa uang saku. Merasa iba, ia pun memberikan sebagian uang sakunya ke AP.

Perasaan iba itu pun mendapat respon dari AP, dan saat itulah pundi-pundi asmara AP muncul. AP merasa, N memberikan kode bahwa kepadanya.

“Kebaikan saya disalah artikan dikira saya suka dan saya pernah menolak pelaku dan dia mencoba untuk mendekati saya pada tahun 2014-2015, namun saya tolak dengan baik bahkan, saya tolak dengan cara kasar namun tidak bisa dan teror itu berlanjut sampai saat ini,”jelasnya.

Obsesi AP terhadap N berjalan secara panjang. Hingga keduanya lulus sekolah sampai sekarang. AP yang sangat terobsesi dengan N juga beberapa kali mengungkapkan perasaannya. Namun N menolak.

Sampai akhirnya, cinta dan obsesi AP terhadap N tak terbendung. Entah apa yang dipikirkan AP, beberapa kali mengirim foto alat kelamin, hingga ancaman jika N sampai jadian dengan laki-laki lain, maka akan dibunuh oleh AP.

Merasa tak wajar dengan AP. N pun juga mencoba untuk berkomunikasi dengan keluarga AP. Namun, hal itu tak merubah sikap AP kepadanya.

“Dia (pelaku) tidak mau menjauh dari saya, dan susah untuk diperingati,” imbuh dia.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *